Friday, August 10, 2018
Friday, July 6, 2018
DOWNLOAD SOFTWARE UNTUK PLC PETIR ME32
July 06, 2018
No comments
-
Driver USBasp
>>>DOWNLOAD DRIVER USBasp<<<
-
Software Khazama
>>>DOWNLOAD KHAZAMA<<<
-
Software LDmicro
>>>DOWNLOAD LDmicro<<<
-
Software Fritzing
>>>DOWNLOAD FRITZING<<<
-
Sirkuit MIF-MB32
>>>DOWNLOAD FILE MIF-MB32<<<
klik lihat gambar untuk melihat gambar sirkuit
===>>>LIHAT GAMBAR
-
Sirkuit MIF-REL-HK19F
klik lihat gambar untuk melihat gambar sirkuit
===>>>LIHAT GAMBAR
-
Sirkuit MIF-AVR-32
>>>DOWNLOAD FILE MIF-AVR-32<<<
klik lihat gambar untuk melihat gambar sirkuit
===>>>LIHAT GAMBAR
-
Sirkuit MIF-OPTOCOUPLER-PC817
>>>DOWNLOAD FILE MIF-OPTOCOUPLER-PC817<<<
klik lihat gambar untuk melihat gambar sirkuit
===>>>LIHAT GAMBAR
Monday, February 19, 2018
Hanya Saja
Daun
yang jatuh tak pernah membenci angin. Sebab ia tahu, jika ia akan
memberikan manfaat kepada tanah ketika ia telah terurai. Ia menjadi
pupuk, menyuburkan tanah dan juga tanaman lain. Begitu pula lilin. Ia
rela terbakar habis, sebab sinarnya mampu menerangi sekitarnya. Hanya
saja, ketika kita merelakan untuk terluka, apakah ada manfaatnya
untuk sekitar kita?
Dulu, kita pernah dekat. Bahkan sangat dekat. Kita saling berbagi cerita. Apapun. Tiada sedetikpun kurasa bosan dan lelah. Sungguh aku bahagia pernah ada di hidupmu. Berjuang untukmu. Menyebut namamu selalu dalam do’aku. Sebab aku sangat takut kau menjauh dan meninggalkanku. Aku memohon kepadaNya agar rasa nyaman yang kau rasakan itu tak pernah berganti menjadi bosan. Walau untuk sedetikpun. Sungguh aku takut.
Apa kau ingat? Dulu, ketika kau mulai bercanda tentang hati. Aku pernah melarangmu, karena aku tak ingin menjadi terhanyut dalam candaanmu. Namun apa yang kau katakan? Kau bilang, “Ini bukan sekedar candaan. Ini adalah tentang keseriusanku. Tunggulah, aku akan datang bersama kedua orangtuaku untuk menemui kedua orangtuamu”. Sungguh, aku terlena dengan semua itu. Semua yang kau ucapkan terasa indah di telingaku.
Pada saat matahari menampakkan sinarnya, hingga semua orang telah terlelap dalam mimpinya, aku masih saja menghabiskan waktu bersamamu. Hingga larut malam. Kita larut dalam dunia maya. Media sosial bernama Line itu dengan setia menemani obrolan kita. Begitu banyak cerita yang kubagi denganmu. Dan akupun mulai mengenal bagaimana keluargamu dan semakin mengenalmu. Membuat aku semakin......berharap kepadamu.
Hingga pada suatu ketika, kau mengajakku ke sebuah Mall, hanya berdua saja. Ntah berapa banyak uang yang telah kau habiskan hanya untuk hari itu. Hanya untuk bersamaku. Mulai dari membeli buku, makan, hingga menonton film berdua. Nyaman. Hanya itu yang kurasakan. Saat itu, ketika matamu hanya tertuju pada layar bioskop, aku melirikmu. Sungguh, aku tak percaya kau ada di sampingku. Begitu dekat denganku. Lama aku menatap wajahmu yang tertutupi gelapnya ruangan itu. Seketika itu juga matamu melihatku, kupalingkan mataku kembali ke layar bioskop. “Tuhan, aku menyayanginya.”rintih hatiku.
Aku begitu percaya bahwa kau takkan pergi dariku. Karena rasa nyaman yang kau rasakan padaku saat itu. Seperti yang pernah kau katakan, “Cinta atau sayang bisa saja berawal dari rasa nyaman”. Dan itulah yang membuatku tak menyadari, membuatku menutup dan
bahkan membuang seribu satu hal yang akan mampu membuatmu pergi dariku. Aku lupa tentang siapa aku dan siapa dirimu?
Semua kata-kata indahmu membuatku terhanyut, aku ceritakan semuanya kepada Sang Maha membolak-balikkan hati manusia. Kusebut namamu dalam do’aku. Selalu. Hingga disepertiga malamku.
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya.”(Imam Syafi’i)
Mungkin Dia telah lelah mendengarku selalu menyebut namamu. Nama yang mungkin tak tertulis di Lauhul mahfuzku. Hingga Ia menjauhkanmu dariku. Sikapmu mulai berubah. Tak semanis sebelum itu. Kau semakin menjauh. Hingga aku kehilanganmu. Ya, ini semua salahku. Karena kekuranganku membuat rasa nyaman itu menjadi rasa bosan. Seketika semuanya berubah. Jujur, aku merindukanmu.
Kujalani hari-hariku seperti biasanya. Tiada seharipun aku lewatkan tanpa memikirkanmu, tanpa merindukanmu. Aku begitu sangat mengharapkanmu. Perih. Ketika mengenang semua itu. Bahkan apapun yang terjadi seakan selalu mengingatkanku padamu. Bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah melupakan tentangmu? Setelah semua yang terjadi. Setelah semua yang kita lalui berdua.
Sejak itu, ada beberapa sosok yang datang untuk mencoba mengetuk pintu hatiku. Pintu hati ini tetap tertutup. Karena kau telah membawa kuncinya dan pergi begitu saja. Aku tak mampu untuk keluar ataupun membukakan pintu untuk orang lain. Aku hanya bisa melihatmu dari balik jendelaku. Melihat kau tersenyum bahkan tertawa bersama teman-temanmu. Sungguh aku rindu akan senyuman dan tawa itu. Yang berasal dariku. Aku merintih. Sekali lagi. “Aku benar-benar merindukannya, Tuhan.”
Jika aku bisa. Hanya saja, aku tak ada hak untuk meminta penjelasan darimu. Untuk menagih janji-janjimu. Untuk memintamu kembali. Atau hanya sekedar menanyakan keadaanmu. Bagaimana mungkin kau dengan mudah melupakan semua itu?
Kisahku memang bukan hanya ada tentangmu. Ada begitu banyak hal yang harus kulalui. Ada atau tidaknya kau di hidupku, hidupku haruslah tetap berjalan seperti yang digariskan olehNya. Darimu, aku belajar ikhlas. Ikhlas bahwa tidak semua hal yang kita inginkan bisa selalu kita dapatkan. Itulah takdirNya. Ya. Benar jika kita bisa merubah takdir. Hanya saja, merubah nama yang telah tertuliskan di Lauhul mahfuz itu tidaklah pernah bisa.
Jodoh. Setiap manusia pasti memilikinya. Allah telah pastikan
“Ketika bunga tak bermekar lagi dan dunia tak mungkin berputar lagi. Saat cinta tlah membakar hati ini, kau kan tahu betapa aku MENCINTAIMU.”
Ya Allah, izinkan aku untuk memperbaiki diriku dahulu. Dan semoga saja diapun sedang memperbaiki dirinya sebelum menjemputku nanti. Kuatkan aku, bimbing aku agar tetap istiqomah di jalanMu. Hanya kepadaMulah aku memohon dan meminta pertolonganMu, Ya Rabb. Engkaulah Sang Maha membolak-balikkan hati. Sungguh, jangan tinggalkan aku walau satu milidetikpun, ya Allah.
Dulu, kita pernah dekat. Bahkan sangat dekat. Kita saling berbagi cerita. Apapun. Tiada sedetikpun kurasa bosan dan lelah. Sungguh aku bahagia pernah ada di hidupmu. Berjuang untukmu. Menyebut namamu selalu dalam do’aku. Sebab aku sangat takut kau menjauh dan meninggalkanku. Aku memohon kepadaNya agar rasa nyaman yang kau rasakan itu tak pernah berganti menjadi bosan. Walau untuk sedetikpun. Sungguh aku takut.
Apa kau ingat? Dulu, ketika kau mulai bercanda tentang hati. Aku pernah melarangmu, karena aku tak ingin menjadi terhanyut dalam candaanmu. Namun apa yang kau katakan? Kau bilang, “Ini bukan sekedar candaan. Ini adalah tentang keseriusanku. Tunggulah, aku akan datang bersama kedua orangtuaku untuk menemui kedua orangtuamu”. Sungguh, aku terlena dengan semua itu. Semua yang kau ucapkan terasa indah di telingaku.
Pada saat matahari menampakkan sinarnya, hingga semua orang telah terlelap dalam mimpinya, aku masih saja menghabiskan waktu bersamamu. Hingga larut malam. Kita larut dalam dunia maya. Media sosial bernama Line itu dengan setia menemani obrolan kita. Begitu banyak cerita yang kubagi denganmu. Dan akupun mulai mengenal bagaimana keluargamu dan semakin mengenalmu. Membuat aku semakin......berharap kepadamu.
Hingga pada suatu ketika, kau mengajakku ke sebuah Mall, hanya berdua saja. Ntah berapa banyak uang yang telah kau habiskan hanya untuk hari itu. Hanya untuk bersamaku. Mulai dari membeli buku, makan, hingga menonton film berdua. Nyaman. Hanya itu yang kurasakan. Saat itu, ketika matamu hanya tertuju pada layar bioskop, aku melirikmu. Sungguh, aku tak percaya kau ada di sampingku. Begitu dekat denganku. Lama aku menatap wajahmu yang tertutupi gelapnya ruangan itu. Seketika itu juga matamu melihatku, kupalingkan mataku kembali ke layar bioskop. “Tuhan, aku menyayanginya.”rintih hatiku.
Aku begitu percaya bahwa kau takkan pergi dariku. Karena rasa nyaman yang kau rasakan padaku saat itu. Seperti yang pernah kau katakan, “Cinta atau sayang bisa saja berawal dari rasa nyaman”. Dan itulah yang membuatku tak menyadari, membuatku menutup dan
bahkan membuang seribu satu hal yang akan mampu membuatmu pergi dariku. Aku lupa tentang siapa aku dan siapa dirimu?
Semua kata-kata indahmu membuatku terhanyut, aku ceritakan semuanya kepada Sang Maha membolak-balikkan hati manusia. Kusebut namamu dalam do’aku. Selalu. Hingga disepertiga malamku.
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya.”(Imam Syafi’i)
Mungkin Dia telah lelah mendengarku selalu menyebut namamu. Nama yang mungkin tak tertulis di Lauhul mahfuzku. Hingga Ia menjauhkanmu dariku. Sikapmu mulai berubah. Tak semanis sebelum itu. Kau semakin menjauh. Hingga aku kehilanganmu. Ya, ini semua salahku. Karena kekuranganku membuat rasa nyaman itu menjadi rasa bosan. Seketika semuanya berubah. Jujur, aku merindukanmu.
Kujalani hari-hariku seperti biasanya. Tiada seharipun aku lewatkan tanpa memikirkanmu, tanpa merindukanmu. Aku begitu sangat mengharapkanmu. Perih. Ketika mengenang semua itu. Bahkan apapun yang terjadi seakan selalu mengingatkanku padamu. Bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah melupakan tentangmu? Setelah semua yang terjadi. Setelah semua yang kita lalui berdua.
Sejak itu, ada beberapa sosok yang datang untuk mencoba mengetuk pintu hatiku. Pintu hati ini tetap tertutup. Karena kau telah membawa kuncinya dan pergi begitu saja. Aku tak mampu untuk keluar ataupun membukakan pintu untuk orang lain. Aku hanya bisa melihatmu dari balik jendelaku. Melihat kau tersenyum bahkan tertawa bersama teman-temanmu. Sungguh aku rindu akan senyuman dan tawa itu. Yang berasal dariku. Aku merintih. Sekali lagi. “Aku benar-benar merindukannya, Tuhan.”
Jika aku bisa. Hanya saja, aku tak ada hak untuk meminta penjelasan darimu. Untuk menagih janji-janjimu. Untuk memintamu kembali. Atau hanya sekedar menanyakan keadaanmu. Bagaimana mungkin kau dengan mudah melupakan semua itu?
Kisahku memang bukan hanya ada tentangmu. Ada begitu banyak hal yang harus kulalui. Ada atau tidaknya kau di hidupku, hidupku haruslah tetap berjalan seperti yang digariskan olehNya. Darimu, aku belajar ikhlas. Ikhlas bahwa tidak semua hal yang kita inginkan bisa selalu kita dapatkan. Itulah takdirNya. Ya. Benar jika kita bisa merubah takdir. Hanya saja, merubah nama yang telah tertuliskan di Lauhul mahfuz itu tidaklah pernah bisa.
Jodoh. Setiap manusia pasti memilikinya. Allah telah pastikan
hal
itu. Tetapi, ntah ia masih ada di peredaran bumi ini atau ia telah
berada disisiNya. Hanya Ia yang tahu. Bagaimana mungkin aku bisa tahu
bahwa kau adalah jodohku ataukah bukan? Sedangkan kau telah berada
jauh dariku. Mungkinkah kau akan kembali? Seperti yang banyak
dikatakan orang-orang bijak, “Sejauh apapun dia, jika dia adalah
jodoh kita, dia tetap akan kembali dan menjadi milik kita”.
Bumi
tak pernah lelah memutari sang matahari. Meski ia hanya mendapatkan
terik panasnya. Karena ia tahu, bahwa ada begitu banyak makhluk hidup
yang membutuhkan sinar itu. Lalu aku berpikir. Sanggupkah aku menahan
sakit ini hanya demi melihatmu bahagia?
“Ketika bunga tak bermekar lagi dan dunia tak mungkin berputar lagi. Saat cinta tlah membakar hati ini, kau kan tahu betapa aku MENCINTAIMU.”
Begitu
dalamnya aku terjatuh. Karena harapan yang kuukir sendiri. Harapan
yang kau berikan. Ntah kau sengaja ataupun tidak. Yang lalu kau
abaikan. Dan pergi tanpa alasan. Hanya saja, kini aku telah ikhlas
melepasmu. Menjalani hari-hariku sendiri dengan selalu mengabaikanmu,
meski aku masih sering melihatmu di sekitarku. Bukanlah karena aku
tak memiliki sikap profesionalitas, aku hanya mengurangi waktuku agar
tak habis olehmu lagi. Ya. Aku benar-benar telah melupakan semua itu.
Aku
bahagia. Aku bisa membebaskan hati ini dari jeratanmu. Bahkan meski
kau datang menemuiku dan meminta agar kita bisa kembali dekat seperti
dahulu, aku takkan membiarkanmu dengan mudah melakukan hal yang sama
lagi. Tetapi sungguh, aku berharap suatu hari nanti kau mampu
menjelaskan semua ini.
Bukan,
aku tidaklah sedang menyimpan dendam. Tidak. Aku hanya mencoba
menguatkan hatiku. Sungguh aku yakin, akan ada cinta yang
sebenar-benarnya. Yang dengan ikhlas menerima segala kekuranganku.
Dan melengkapinya dengan kelebihannya. Ntah memang benar bahwa nama
yang telah tertuliskan di Lauhul Mahfuzku itu bukanlah namamu, atau
jika memang itu adalah namamu, mungkin saja Tuhan sedang mengujiku
untuk tidak mendahului takdirku, atau juga karena cara kita yang
salah. Lalu Ia akan mempertemukan kita kembali. Aku tidak tahu.
Benci?
Tidak juga. Aku tidak membenci atas sakit yang aku terima darimu.
Sungguh.
Tapi
satu hal yang pasti. Aku dapat mengambil hikmah dari semua ini. Bahwa
cinta bukanlah hanya soal kenyamanan. Namun, ketika kita mengenal
seseorang dan merasa yakin dialah masa depan kita. Lalu meskipun kita
saling mengetahui kekurangan masing-masing, kita tetap mengabaikannya
dan tetap berkata “Aku mencintainya”. Bagiku itulah cinta yang
sebenarnya. Cinta yang tak memandang dari segi kekurangan. Cinta yang
hanya berlandaskan iman. Iman kepada Allah swt. Cinta yang hakiki.
Hanya
saja, aku masih terlalu dini untuk mengetahui siapakah dia. Jodohku.
Jawaban dari setiap doa-doaku. Tuhan, aku menunggunya. Seorang anak
Adam yang dengan gagah berani menghadap kepada ayahku untuk meminta
izinnya. Mengakui kepadaMu dan juga kedua orangtuaku, bahwa ia
mencintaiku karenaMu.
"Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang
baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah
untuk wanita-wanita yang baik (pula)”.(Q.S An-Nur : 26)
Ya Allah, izinkan aku untuk memperbaiki diriku dahulu. Dan semoga saja diapun sedang memperbaiki dirinya sebelum menjemputku nanti. Kuatkan aku, bimbing aku agar tetap istiqomah di jalanMu. Hanya kepadaMulah aku memohon dan meminta pertolonganMu, Ya Rabb. Engkaulah Sang Maha membolak-balikkan hati. Sungguh, jangan tinggalkan aku walau satu milidetikpun, ya Allah.
~Jazakallah
khairan~
Wednesday, February 7, 2018
Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong #4
Akhirnya
aku hanya membeli roti dan kopi untuk dapat mengganjal perut.
Aku makan roti dan ku minum kopi di kamar hostel yang berisi 9 orang,
orang orang tersebut dari berbagai negara berbeda beda yaitu Belanda,
Mexico, Jerman,
Prancis, Philipina,
dan China.
Aku pun ikut menghadiri acara tersebut namun ternyata sampai sana acara pengajian sudah selesai dan memasuki waktunya makan bersama. Di sinilah pemuda seperti aku merasakan kenikmatan yang luar biasa karena ketika itu cuaca di Hong Kong lumayan panas dan kondisiku yang lelah karena mondar mandir mengurus berkas kesana kemari maka kini perut memang sudah mulai lapar. Alhamdulilah ketika aku masuk bunda Neneng langsung mengenalkanku kepada para jamaah pengajian. Rasanya aku malu malu gimana gitu hahahah. Maklumlah isinya para ibu ibu semua hihihhihih. Tak berlalu lama bunda Neneng langsung mempersilahkanku untuk makan sekaligus mengambilkanku berbagai makanan dan disuguhkan di atas meja di hadapanku. Bunda Neneng begitu besar perhatiannya kepadaku padahal beliau baru saja kenal denganku. Di sinilah aku mulai merasa bahwa di Hong Kong aku tak sendiri. Di sini aku benar benar menemukan keluarga baru.
Setelah selesai makan aku bersama bunda Neneng dan mbak Efrianti Salim menuju masjid untuk menunaikan sholat zuhur. Mbak Efrianti Salim adalah warga negara Indonesia yang bekerja di Hong Kong selain bekerja Mbak Efrianti juga tetap melanjutkan pendidikannya dengan mengikut kuliah di Universitas Terbuka. Setelah sholat zuhur kami langsung jalan jalan menelusuri setiap sudut negara yang terkenal sebagai pusat pembelanjaan ini.
Penulis Utama : Miftahun Nurrochman
Peninjau Tulisan : Rizka Anggraini
Tanggal Publish : 7 February 2018
Malam
pun berlalu, pagi harinya aku membeli nasi
ayam untuk sarapan. Setelah makan akupun langsung menuju stasiun
kereta untuk menuju tempat pembuatan Visa. Jalan
menuju tempat pembuatan semuanya berjalan lancar,
namun ada kendala disaat ada dokument yang harus dibutuhkan yaitu
surat dari bank bahwa aku memiliki saldo di rekeningku.
Namun tak disangka ternyata di Hong Kong
ada bank BNI disitulah aku merasa sangat lega lalu aku menjumpai
cabang BNI di hongkong tersebut, ternyata cabang BNI yang satu ini
tidak dapat melakukan pencetakan pada buku tabungan lalu aku diberi
arahan oleh pihak bank untuk mengunjungi cabang BNI yang satunya dan
untungnya lokasinya
tak terlalu jauh meskipun harus naik kereta lagi. Akhirnya
surat dari bank mengenai isi saldo rekening ku bisa diprint di cabang
BNI tersebut sehingga dokument ku lengkap. Aku langsung bergegas
kembali ke kantor pembuatan Visa dan menyerahkan surat tersebut. Kini
semua berkas berkasku sudah lengkap dan pembayaran pembuatan visa
sebesar 400 dollar Hong Kong sudah beres kini tinggal menunggu esok
hari pukul 2 siang paspor beserta visa sudah dapat diambil.
Setelah
pengajuan tersebut aku kembali ke masjid
Kowloon. Namun
ketika di masjid aku di telfon Bunda Neneng
untuk menghadiri acara pengajian yang bertempat di kantor konsulat
jendral Republik Indonesia
di Hong Kong.
Aku pun ikut menghadiri acara tersebut namun ternyata sampai sana acara pengajian sudah selesai dan memasuki waktunya makan bersama. Di sinilah pemuda seperti aku merasakan kenikmatan yang luar biasa karena ketika itu cuaca di Hong Kong lumayan panas dan kondisiku yang lelah karena mondar mandir mengurus berkas kesana kemari maka kini perut memang sudah mulai lapar. Alhamdulilah ketika aku masuk bunda Neneng langsung mengenalkanku kepada para jamaah pengajian. Rasanya aku malu malu gimana gitu hahahah. Maklumlah isinya para ibu ibu semua hihihhihih. Tak berlalu lama bunda Neneng langsung mempersilahkanku untuk makan sekaligus mengambilkanku berbagai makanan dan disuguhkan di atas meja di hadapanku. Bunda Neneng begitu besar perhatiannya kepadaku padahal beliau baru saja kenal denganku. Di sinilah aku mulai merasa bahwa di Hong Kong aku tak sendiri. Di sini aku benar benar menemukan keluarga baru.

Setelah selesai makan aku bersama bunda Neneng dan mbak Efrianti Salim menuju masjid untuk menunaikan sholat zuhur. Mbak Efrianti Salim adalah warga negara Indonesia yang bekerja di Hong Kong selain bekerja Mbak Efrianti juga tetap melanjutkan pendidikannya dengan mengikut kuliah di Universitas Terbuka. Setelah sholat zuhur kami langsung jalan jalan menelusuri setiap sudut negara yang terkenal sebagai pusat pembelanjaan ini.
Hari pun
berganti, pagi itu setelah selesai mandi aku langsung bersiap siap
untuk membeli nasi ayam karena kondisi perut yang sudah lumayan
lapar. Setelah makan aku langsung menuju masjid Kowloon
yang letaknya tak terlalu jauh dari tempat aku makan. Kini aku banyak
menghabiskan waktu di masjid hingga masuk waktu zuhur.
Lalu setelah sholat zuhur aku langsung
bergegas ke kantor tempat pembuatan visa dan akhirnya
setelah sampai di sana visaku sudah beres dan siap untuk di ambil.
Setelah
semua visaku beres aku diajak jalan jalan lagi oleh bunda Neneng
di sinilah aku dapat keluarga baru lagi bisa kenal dengan mbak Asha
yang juga tinggal bersama suaminya di Hong Kong.
Hari
pun berganti tak terasa hari itu sudah masuk hari Sabtu
yang berarti hari terakhir aku berada di
Hong Kong sesuai tanggal pembelian tiket yang ku
beli tanggal 18 november 2017 untuk kembali ke Nanjing.
Waktu jadwal penerbanganku pukul 20:40 sehingga hari itu aku masih
ada kesempatan satu hari untuk bermain di Hong Kong. Pagi itu aku
langsung check out dari hostel dan langsung bergegas menelusuri
setiap sudut bangunan yang tinggi dan ramai akan pedagang. Namun
sebenarnya pada hari itu Bunda Neneng memang telah mengundangku untuk
dapat berkunjung ke rumahnya. Oleh karena itu,
setelah aku puas berkeliling aku langsung menuju ke rumah
Bunda Neneng hingga hari semakin sore dan
akhirnya aku harus segera menuju bandara.
Pukul 20:40 aku telah terbang dan meninggalkan Hong Kong. Begitu
banyak cerita di sana, rasanya tak ingin
berpisah dengan mereka, berharap di lain
kesempatan kami dapat bertemu lagi.
SEKIAN
Penulis Utama : Miftahun Nurrochman
Peninjau Tulisan : Rizka Anggraini
Tanggal Publish : 7 February 2018
Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong #3
Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong
Halaman 3
Aku langsung mengganti no handphone ku lalu ku telfon bunda Neneng untuk menjadi penunjuk arah untuk menuju alamat hostel yang telah ku pesan. Setelah berada di luar bandara aku langsung menuju terminal bus untuk menuju ke stasiun kereta. Sesampai di stasiun kereta aku langsung membeli tiket menuju stasiun Tsim Sha Tsui yaitu stasiun yang berada dekat dengan hostelku.
Pada
akhirnya Alhamdulillah
semua berjalan lancar hingga sampai ke tempat
tujuan yaitu stasiun Tsim Sha Tsui. Setelah
turun dari stasiun aku bukanlah mencari
hostelku namun yang aku cari adalah masjid
Kowloon. Aku langsung menghubungi Bunda
Neneng untuk menanyakan keberadaan masjid
tersebut. Ternyata masjid Kowloon
ini memang tak jauh dari dimana aku turun di stasiun kereta tersebut
kemudian aku langsung bergegas menuju ke masjid
Kowloon yang telah tampak dari dekat pintu
keluar stasiun. Sampai di masjid aku
merasakan ketenangan yang begitu dalam. Dari berbagai perjalanan yang
pernah aku lalui aku memang selalu mencari masjid sebagi tujuan
utama. Seperti ketika ke Beijing dan ke
shanghai misalnya , kami selalu mencari masjid sebagai tempat ibadah
sekaligus persinggahan untuk mencari ketenangan.
Setalah
selesai sholat aku melanjutkan perjalanan untuk mencari hostel dengan
alamat yang telah tertera pada tiket berbentuk selembaran kertas HVS.
Akupun mulai menanyakan alamat hostel tersebut kepada orang Turki
yang tadinya orang ini menjadi imam sholatku karena kami sama sama
ketinggalan sholat berjamaah. Aku langsung menanyakan alamat dengan
mengeluarkan selembaran tiket tersebut dan aku tunjukkan kepada orang
yang baru aku kenal itu. Ternyata dia tahu tempatnya dan percakapan
kami tak sampai disitu, dalam perjalanan menuju hostelku kami
mengobrol tentang sejarah dimana aku memang menyukai sejarah tentang
Turki Ottoman.
Tak terasa hostel yang aku tujupun sudah dekat sebenarnya aku belum
ingin masuk ke hostel dikarenakan kondisi
yang sangat lapar. Sebetulnya aku ingin
membeli makanan halal dulu, namun orang
Turki tersebut menyarankan aku untuk
meletakkan koperku di hostel terlebih dahulu.
Setelah sampai di depan pintu masuk aku sangat terkejut,
bagaimana tak terkejut karena untuk masuk ke dalam lift aku harus
antri sekitar 15-20 orang dan lift pun begitu lama turunnya
dikarenakan gedungnya sangat tinggi dan ada banyak lantai yang setiap
lantainya kemungkinan ada orang yang terus bergantian untuk naik
maupun turun. Kebayang kan? Dan tak lama kemudian orang Turki
tersebut datang mendekatiku yang sedang antri didalam barisan dia
datang dan memberiku uang 500 dolar hongkong atau sekitar 850.000,
aku sempat menolak karena tak seharusnya
dia memberiku uang tanpa ada sebab. Dia memberiku uang hanya dengan
alasan karena aku masih pelajar.
Setelah memberiku uang dia pamit untuk tidak dapat menemaniku mengantarkan membeli makanan halal dikarenakan ada urusan. Disitu aku merasa ketika kita selalu mengingat Allah kita akan dimudahkan dalam segala urusan. Tak perlu takut untuk berpijak di belahan bumi manapun, jangan khawatir semua bumi, langit dan seisinya ini milik Allah begitupun rezeki semuanya udah diatur dan datang dari arah yang tak disangka sangka. Setelah beberapa lama menunggu akhirnya aku sampai di depan lift lalu aku masuk ke lift dan stop di lantai 3 sesuai lantai kamar hostelku kemudian aku melakukan check in dan dapat beristirahat sejenak. Hostelku memang hostel biasa bukan sebuah hotel mewah karena aku mencari penginapan dengan harga yang murah. Walaupun semua kegiatan ini didanai namun aku tetap harus berhemat. Setelah beristirahat sejenak perutku begitu keroncongan karena merasa sangat lapar. Akhirnya aku memutuskan keluar dari hostel dan menuju toko yang menjual makanan namun ketika masuk ke toko, begitu terkejutnya diriku ketika melihat harga harga makanan yang sangat mahal. Bisa kalian bayangkan nasi ayam yang biasanya di china bisa aku dapatkan dengan harga 11 yuan atau setara 22.000 rupiah namun di Hong Kong harganya 50 dollar Hong Kong atau setara 85.000 rupiah.
Setelah memberiku uang dia pamit untuk tidak dapat menemaniku mengantarkan membeli makanan halal dikarenakan ada urusan. Disitu aku merasa ketika kita selalu mengingat Allah kita akan dimudahkan dalam segala urusan. Tak perlu takut untuk berpijak di belahan bumi manapun, jangan khawatir semua bumi, langit dan seisinya ini milik Allah begitupun rezeki semuanya udah diatur dan datang dari arah yang tak disangka sangka. Setelah beberapa lama menunggu akhirnya aku sampai di depan lift lalu aku masuk ke lift dan stop di lantai 3 sesuai lantai kamar hostelku kemudian aku melakukan check in dan dapat beristirahat sejenak. Hostelku memang hostel biasa bukan sebuah hotel mewah karena aku mencari penginapan dengan harga yang murah. Walaupun semua kegiatan ini didanai namun aku tetap harus berhemat. Setelah beristirahat sejenak perutku begitu keroncongan karena merasa sangat lapar. Akhirnya aku memutuskan keluar dari hostel dan menuju toko yang menjual makanan namun ketika masuk ke toko, begitu terkejutnya diriku ketika melihat harga harga makanan yang sangat mahal. Bisa kalian bayangkan nasi ayam yang biasanya di china bisa aku dapatkan dengan harga 11 yuan atau setara 22.000 rupiah namun di Hong Kong harganya 50 dollar Hong Kong atau setara 85.000 rupiah.
Bentuk uang dollar Hong Kong
Tuesday, February 6, 2018
Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong #2
Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong
Halaman 2
Sebenarnya
pada bulan November tersebut merupakan
waktu waktu yang sangat sibuk dikarenakan bertepatan dengan jadwal
praktik jurusan di kampus sehingga jadwal kegiatan sangat padat.
Disitulah aku harus dapat mengatur waktu untuk mengurus pembuatan
Visa ini. Ini
merupakan pengalaman pertamaku mengurus
visa sendirian, karena selama 2 kali ke luar negeri ke Georgia dan ke
Tiongkok saya membuat visa melalui agen sehingga cukup bayar uang dan
melengkapi dokumen yang dibutuhkan namun yang kali ini benar benar
berkesan.
foto suasana berada di dalam bandara Lukou International Airport. nanjing, China
foto suasana berada di dalam bandara Lukou International Airport. nanjing, China
Sebelum
aku berangkat ke Hong Kong aku memang sudah mencari cari adakah orang
indonesia yang tinggal di hong Kong yang dapat mengarahkanku agar aku
tak tersesat selama berada di sana.
Akhirnya aku mendapatkan kenalan orang
Indonesia yang tinggal di Hong Kong nama
aslinya Neneng Saribanon Chan kami biasa memanggil beliau Bunda
Neneng. Aku kenal Bunda Neneng karena berkat mbak Sri Endang Yuliani
yang kini beliau sedang menempuh pendidikan master jurusan social
work di kota Wuhan. Bunda Neneng tinggal di Hong Kong bukanlah sebagai tenaga kerja namun
Bunda neneng tinggal disana karena beliau menikah dengan orang
asli Hong Kong.
Pukul
17:25 mendaratlah pesawat di bandara Hong Kong International
Airport. Kebetulan aku menggunakan
maskapai Hong Kong Airlines sehingga penerbangan tanpa transit dari
Nanjing menuju Hong Kong dengan durasi penerbangan 2 jam. Saat itu suasana hati berkecamuk penuh pertanyaan. Saat tiba
di imigrasi semua berjalan lancar saja karena pada saat di depan
imigrasi hanya ditanya mau ngapain, berapa lama di Hong Kong, dan
disuruh menunjukkan alamat booking hostel beserta tiket pesawat.
Namun saat menuju keluar bandara tiba tiba di cegat oleh petugas
untuk dilakukan pemeriksaan. Disitu saya masih merasa tenang karena
saya yakin semua barang yang saya
bawa di koper saya adalah barang milik pribadi sehingga tak
khawatir ada barang barang yang terlarang.
Namun yang menyebalkan adalah pemeriksaan ini memakan waktu lama.
Dicek sekujur badan dan semua barang bawaan di koper dibongkar habis. Setelah dilakukan pemeriksaan
akhirnya saya lolos dan keluar dari bandara
sekitar pukul 19:00.
Ketika sudah keluar dari bandara, hati benar benar lega seolah tidak ada lagi sesuatu yang akan membuat hati panik dan ditambah orang orang Hong Kong dapat berbicara bahasa mandarin maka ini akan membuatku mudah untuk berkomunikasi. Namun ternyata tak sampai disitu dan perjalanan panjang sebenarnya baru saja dimulai, karena dalam 3 hari kedepan aku akan hidup di Hong Kong. Tempat yang menurutku masih sangat asing karena ini merupakan pertama kalinya aku ke sana. Ketika akan meninggalkan bandara aku langsung menuju toko yang menjual kartu handphone Hong Kong.
Ketika sudah keluar dari bandara, hati benar benar lega seolah tidak ada lagi sesuatu yang akan membuat hati panik dan ditambah orang orang Hong Kong dapat berbicara bahasa mandarin maka ini akan membuatku mudah untuk berkomunikasi. Namun ternyata tak sampai disitu dan perjalanan panjang sebenarnya baru saja dimulai, karena dalam 3 hari kedepan aku akan hidup di Hong Kong. Tempat yang menurutku masih sangat asing karena ini merupakan pertama kalinya aku ke sana. Ketika akan meninggalkan bandara aku langsung menuju toko yang menjual kartu handphone Hong Kong.
Pengalaman mengurus Visa Taiwan di Hong Kong #1
Pengalaman mengurus Visa Taiwan di Hong Kong
Halaman 1
Perkenalkan namaku Miftahun Nurrochman, mahasiswa D3
semester
6 di Nanjing Polytechnic Institute Kota Nanjing Provinsi Jingsu,
China. Aku juga merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa dari
pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Disini
aku akan berbagi cerita tentang persiapan saat akan menghadiri acara
pemberian penghargaan pada tanggal 29 november 2017 di Taipei,
Taiwan. Namun pada tulisan kali ini aku hanya berbagi cerita dengan
kalian tentang pengalaman perjalananku mengurus Visa Taiwan di Hong
Kong. Untuk cerita ketika menghadiri acara di Taiwan akan kuceritakan
pada cerita selanjutnya bukan pada cerita
yang ini. Segala kegiatan yang aku ceritakan dalam tulisan ini
semuanya dibiayai penuh oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
Kabupaten Muara Enim.
Untuk
negara yang satu ini yaitu Taiwan memang tidak memberlakukan bebas
visa bagi warga negara Indonesia, walaupun bisa juga bebas Visa untuk
WNI masuk ke Taiwan namun ada persyaratan khusus tentunya, salah satu
persyaratannya adalah jika anda memiliki visa Jepang maka anda bisa berkunjung ke Taiwan tanpa Visa. Mengingat diriku saat ini sedang tinggal di
Tiongkok maka butuh visa untuk masuk ke Taiwan.
Berbeda
dengan Hong Kong, untuk warga negara indonesia yang berkunjung ke Hong Kong kita bisa tinggal bebas visa selama 30
hari. Kebetulan untuk membuat visa taiwan ada sedikit keringanan
walaupun menurutku cukup merepotkan. Harapan
sebenernya aku bisa membuat visa taiwan di Tiongkok namun ternyata
hal itu tidak dapat dilakukan. Satu satunya cara aku harus pergi
ke Hong Kong tepatnya di Lippo
Centre Tower 1, 40th Floor, 89 Queensway,
di situlah
tempat pembuatan Visa Taiwan. Menurutku ini cukup ringan daripada
aku harus balik ke Indonesia hanya untuk membuat Visa.
Ahirnya
tanggal yang ditentukan pun tiba yaitu
tanggal 15 november 2017 yang bertepatan pada hari Rabu,
sesuai jadwal tiket pesawat yang sudah ku booking. Maka Pada hari itu
pukul 9 pagi aku mulai bergegas membawa
koper ku yang kecil dan ringan. Aku langsung bergegas menuju terminal
dimana bus stop yang jaraknya sekitar 700m dari asramaku namun
perjalananku begitu santai karena penerbangan pesawat pukul 3 sore dan memang jarak dari kampusku ke bandara lumayan jauh butuh waktu 2.5 jam untuk sampai ditempat. Perjalanan
menuju bandara tidak dapat dilakukan dalam sekali tempuh namun harus
transit beberapa kali. Kali ini aku menggunakan bus dengan no 521 berwarna
merah untuk menuju stasiun kereta MRT (Mass Rapid Transit) yaitu
kereta yang menggunakan listrik.
Selama
perjalanan aku sangat menikmati suasana pagi di dalam bus yang
sepi penumpang itu. Cuaca saat itu sangat bersahabat,
matahari tetap bersinar terang tapi tidak terlalu panas.
Tak lama sekitar 40 menit menikmati suasana nyamannya berada dalam bus akhirnya sampai di stasiun kereta maigaoqiao dan kini aku bergegas siap untuk turun dari bus sembari membawa koper menuju pintu masuk stasiun. Sesampai di dalam stasiun aku langsung membeli tiket kereta tujuan stasiun lukou international airport. Sekitar pukul 11:30 aku sampai di bandara Lukou International Airport. Sampai di bandara lumayan menunggu cukup lama karena keberangkatan pesawat pukul 14:25 sehingga aku hanya menikmati suasana didalam bandara.
Tak lama sekitar 40 menit menikmati suasana nyamannya berada dalam bus akhirnya sampai di stasiun kereta maigaoqiao dan kini aku bergegas siap untuk turun dari bus sembari membawa koper menuju pintu masuk stasiun. Sesampai di dalam stasiun aku langsung membeli tiket kereta tujuan stasiun lukou international airport. Sekitar pukul 11:30 aku sampai di bandara Lukou International Airport. Sampai di bandara lumayan menunggu cukup lama karena keberangkatan pesawat pukul 14:25 sehingga aku hanya menikmati suasana didalam bandara.
Monday, February 5, 2018
Sertifikat mengikuti Webinar "Mengenal Lebih Dekat Inisiatif The Belt and Road"
February 05, 2018
No comments
Sertifikat mengikuti Webinar
Tema
“Mengenal Lebih Dekat Inisiatif The Belt and Road”
yang dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Minggu, 28 Januari 2018 Waktu: 19:00 WIB GMT +7 ( 20:00 Waktu Tiongkok GMT +8) Platform: melalui aplikasi zoom
Moderator : Tirta Anhari, Anggota Dept. Pendidikan PPI Tiongkok 2017/2018.
Opening & closing remarks oleh : Fadlan Muzzaki Koordinator Dept. Pendidikan PPI Tiongkok 2017/2018. Pembicara: * Jona Widagdo Putri, B.A., M.A, Dosen HI Universitas Indonesia. * Adj. Prof. Santo Darmosumarto, Pd.D. Koordinator Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Beijing.
Friday, February 2, 2018
Thursday, January 25, 2018
BELAJAR BAHASA MANDARIN HSK LEVEL 5 "Halaman 1"
Halaman 1
cara penggunaan kata.
Tuesday, January 16, 2018
BEASISWA DI INSTITUT MAKANAN DAN FARMASI JIANGSU, CHINA.
assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Halo adik adik semuanya, bagi kalian yang ingin melanjutkan
kuliah di China dengan beasiswa maka ini adalah kabar baik buat adik
adik semua yang telah lulus dari SMA/SMK/MAN sederajat. INSTITUT
MAKANAN DAN FARMASI JIANGSU membuka perekrutan mahasiswa baru dengan
gelar D3. Beasiswa mencakup Gratis asrama dan gratis kuliah, untuk tiket
pesawat, uang makan dan lain sebagainya menggunakan uang pribadi.
Untuk informasi lebih lengkap bisa di lihat pada brosur dibawah
ini jika brosur tidak jelas maka silahkan download pada link di bawah
ini. Jika ada pertanyaan silahkan hubungi saya melalui instagram
@miftahun_nurrochman.
semoga bermanfaat terimakasih.
Friday, January 12, 2018
Memasukkan program ke Microcontroller pada sistem operasi ubuntu
Bagi para pengguna Ubuntu yang masih awal pasti memiliki kendala dalam memprogram sebuah microcontroller. Maka pada PDF ini saya menuliskan tutorial cara memasukkan program ke microcontroller pada sistem operasi ubuntu.
silahkan download PDF dibawah ini semoga bermanfaat
Wednesday, January 10, 2018
Subscribe to:
Posts (Atom)