السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ

Friday, August 10, 2018

DOWNLOAD SERTIFIKAT

SERTIFIKAT


Friday, July 6, 2018

DOWNLOAD SOFTWARE UNTUK PLC PETIR ME32





    •  Driver USBasp  

>>>DOWNLOAD DRIVER USBasp<<<

 

    •  Software Khazama

>>>DOWNLOAD KHAZAMA<<<

 

    •  Software LDmicro

>>>DOWNLOAD LDmicro<<< 

 

    •   Software Fritzing

>>>DOWNLOAD FRITZING<<<  

 

    •  Sirkuit MIF-MB32  

>>>DOWNLOAD FILE MIF-MB32<<<

klik lihat gambar untuk melihat gambar sirkuit

===>>>LIHAT GAMBAR

 

    • Sirkuit MIF-REL-HK19F 

klik lihat gambar untuk melihat gambar sirkuit

===>>>LIHAT GAMBAR

 

    •   Sirkuit MIF-AVR-32

>>>DOWNLOAD FILE MIF-AVR-32<<<  

klik lihat gambar untuk melihat gambar sirkuit

===>>>LIHAT GAMBAR

  

    • Sirkuit MIF-OPTOCOUPLER-PC817

>>>DOWNLOAD FILE MIF-OPTOCOUPLER-PC817<<<  

klik lihat gambar untuk melihat gambar sirkuit

===>>>LIHAT GAMBAR

 

SIRKUIT MIKROKONTROLER PETIR ME32 (MIF-AVR-32)

SIRKUIT OPTOCOUPLER PETIR ME32 (MIF-OPTOCOUPLER-PC817)

SIRKUIT RELAY PETIR ME 32 (MIF-REL-HK19F)

SIRKUIT MOTHER BOARD PETIR ME32 (MIF-MB32)

Monday, February 19, 2018

Hanya Saja

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Sebab ia tahu, jika ia akan memberikan manfaat kepada tanah ketika ia telah terurai. Ia menjadi pupuk, menyuburkan tanah dan juga tanaman lain. Begitu pula lilin. Ia rela terbakar habis, sebab sinarnya mampu menerangi sekitarnya. Hanya saja, ketika kita merelakan untuk terluka, apakah ada manfaatnya untuk sekitar kita?

Dulu, kita pernah dekat. Bahkan sangat dekat. Kita saling berbagi cerita. Apapun. Tiada sedetikpun kurasa bosan dan lelah. Sungguh aku bahagia pernah ada di hidupmu. Berjuang untukmu. Menyebut namamu selalu dalam do’aku. Sebab aku sangat takut kau menjauh dan meninggalkanku. Aku memohon kepadaNya agar rasa nyaman yang kau rasakan itu tak pernah berganti menjadi bosan. Walau untuk sedetikpun. Sungguh aku takut.

Apa kau ingat? Dulu, ketika kau mulai bercanda tentang hati. Aku pernah melarangmu, karena aku tak ingin menjadi terhanyut dalam candaanmu. Namun apa yang kau katakan? Kau bilang, “Ini bukan sekedar candaan. Ini adalah tentang keseriusanku. Tunggulah, aku akan datang bersama kedua orangtuaku untuk menemui kedua orangtuamu”. Sungguh, aku terlena dengan semua itu. Semua yang kau ucapkan terasa indah di telingaku.

Pada saat matahari menampakkan sinarnya, hingga semua orang telah terlelap dalam mimpinya, aku masih saja menghabiskan waktu bersamamu. Hingga larut malam. Kita larut dalam dunia maya. Media sosial bernama Line itu dengan setia menemani obrolan kita. Begitu banyak cerita yang kubagi denganmu. Dan akupun mulai mengenal bagaimana keluargamu dan semakin mengenalmu. Membuat aku semakin......berharap kepadamu.

Hingga pada suatu ketika, kau mengajakku ke sebuah Mall, hanya berdua saja. Ntah berapa banyak uang yang telah kau habiskan hanya untuk hari itu. Hanya untuk bersamaku. Mulai dari membeli buku, makan, hingga menonton film berdua. Nyaman. Hanya itu yang kurasakan. Saat itu, ketika matamu hanya tertuju pada layar bioskop, aku melirikmu. Sungguh, aku tak percaya kau ada di sampingku. Begitu dekat denganku. Lama aku menatap wajahmu yang tertutupi gelapnya ruangan itu. Seketika itu juga matamu melihatku, kupalingkan mataku kembali ke layar bioskop. “Tuhan, aku menyayanginya.”rintih hatiku.

Aku begitu percaya bahwa kau takkan pergi dariku. Karena rasa nyaman yang kau rasakan padaku saat itu. Seperti yang pernah kau katakan, “Cinta atau sayang bisa saja berawal dari rasa nyaman”. Dan itulah yang membuatku tak menyadari, membuatku menutup dan
bahkan membuang seribu satu hal yang akan mampu membuatmu pergi dariku. Aku lupa tentang siapa aku dan siapa dirimu?

Semua kata-kata indahmu membuatku terhanyut, aku ceritakan semuanya kepada Sang Maha membolak-balikkan hati manusia. Kusebut namamu dalam do’aku. Selalu. Hingga disepertiga malamku.


“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya.”(Imam Syafi’i)


Mungkin Dia telah lelah mendengarku selalu menyebut namamu. Nama yang mungkin tak tertulis di Lauhul mahfuzku. Hingga Ia menjauhkanmu dariku. Sikapmu mulai berubah. Tak semanis sebelum itu. Kau semakin menjauh. Hingga aku kehilanganmu. Ya, ini semua salahku. Karena kekuranganku membuat rasa nyaman itu menjadi rasa bosan. Seketika semuanya berubah. Jujur, aku merindukanmu.

Kujalani hari-hariku seperti biasanya. Tiada seharipun aku lewatkan tanpa memikirkanmu, tanpa merindukanmu. Aku begitu sangat mengharapkanmu. Perih. Ketika mengenang semua itu. Bahkan apapun yang terjadi seakan selalu mengingatkanku padamu. Bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah melupakan tentangmu? Setelah semua yang terjadi. Setelah semua yang kita lalui berdua.

Sejak itu, ada beberapa sosok yang datang untuk mencoba mengetuk pintu hatiku. Pintu hati ini tetap tertutup. Karena kau telah membawa kuncinya dan pergi begitu saja. Aku tak mampu untuk keluar ataupun membukakan pintu untuk orang lain. Aku hanya bisa melihatmu dari balik jendelaku. Melihat kau tersenyum bahkan tertawa bersama teman-temanmu. Sungguh aku rindu akan senyuman dan tawa itu. Yang berasal dariku. Aku merintih. Sekali lagi. “Aku benar-benar merindukannya, Tuhan.”

Jika aku bisa. Hanya saja, aku tak ada hak untuk meminta penjelasan darimu. Untuk menagih janji-janjimu. Untuk memintamu kembali. Atau hanya sekedar menanyakan keadaanmu. Bagaimana mungkin kau dengan mudah melupakan semua itu?


Kisahku memang bukan hanya ada tentangmu. Ada begitu banyak hal yang harus kulalui. Ada atau tidaknya kau di hidupku, hidupku haruslah tetap berjalan seperti yang digariskan olehNya. Darimu, aku belajar ikhlas. Ikhlas bahwa tidak semua hal yang kita inginkan bisa selalu kita dapatkan. Itulah takdirNya. Ya. Benar jika kita bisa merubah takdir. Hanya saja, merubah nama yang telah tertuliskan di Lauhul mahfuz itu tidaklah pernah bisa.

Jodoh. Setiap manusia pasti memilikinya. Allah telah pastikan
hal itu. Tetapi, ntah ia masih ada di peredaran bumi ini atau ia telah berada disisiNya. Hanya Ia yang tahu. Bagaimana mungkin aku bisa tahu bahwa kau adalah jodohku ataukah bukan? Sedangkan kau telah berada jauh dariku. Mungkinkah kau akan kembali? Seperti yang banyak dikatakan orang-orang bijak, “Sejauh apapun dia, jika dia adalah jodoh kita, dia tetap akan kembali dan menjadi milik kita”.
Bumi tak pernah lelah memutari sang matahari. Meski ia hanya mendapatkan terik panasnya. Karena ia tahu, bahwa ada begitu banyak makhluk hidup yang membutuhkan sinar itu. Lalu aku berpikir. Sanggupkah aku menahan sakit ini hanya demi melihatmu bahagia?

“Ketika bunga tak bermekar lagi dan dunia tak mungkin berputar lagi. Saat cinta tlah membakar hati ini, kau kan tahu betapa aku MENCINTAIMU.”

Begitu dalamnya aku terjatuh. Karena harapan yang kuukir sendiri. Harapan yang kau berikan. Ntah kau sengaja ataupun tidak. Yang lalu kau abaikan. Dan pergi tanpa alasan. Hanya saja, kini aku telah ikhlas melepasmu. Menjalani hari-hariku sendiri dengan selalu mengabaikanmu, meski aku masih sering melihatmu di sekitarku. Bukanlah karena aku tak memiliki sikap profesionalitas, aku hanya mengurangi waktuku agar tak habis olehmu lagi. Ya. Aku benar-benar telah melupakan semua itu.
Aku bahagia. Aku bisa membebaskan hati ini dari jeratanmu. Bahkan meski kau datang menemuiku dan meminta agar kita bisa kembali dekat seperti dahulu, aku takkan membiarkanmu dengan mudah melakukan hal yang sama lagi. Tetapi sungguh, aku berharap suatu hari nanti kau mampu menjelaskan semua ini.
Bukan, aku tidaklah sedang menyimpan dendam. Tidak. Aku hanya mencoba menguatkan hatiku. Sungguh aku yakin, akan ada cinta yang sebenar-benarnya. Yang dengan ikhlas menerima segala kekuranganku. Dan melengkapinya dengan kelebihannya. Ntah memang benar bahwa nama yang telah tertuliskan di Lauhul Mahfuzku itu bukanlah namamu, atau jika memang itu adalah namamu, mungkin saja Tuhan sedang mengujiku untuk tidak mendahului takdirku, atau juga karena cara kita yang salah. Lalu Ia akan mempertemukan kita kembali. Aku tidak tahu.
Benci? Tidak juga. Aku tidak membenci atas sakit yang aku terima darimu. Sungguh.
Tapi satu hal yang pasti. Aku dapat mengambil hikmah dari semua ini. Bahwa cinta bukanlah hanya soal kenyamanan. Namun, ketika kita mengenal seseorang dan merasa yakin dialah masa depan kita. Lalu meskipun kita saling mengetahui kekurangan masing-masing, kita tetap mengabaikannya dan tetap berkata “Aku mencintainya”. Bagiku itulah cinta yang sebenarnya. Cinta yang tak memandang dari segi kekurangan. Cinta yang hanya berlandaskan iman. Iman kepada Allah swt. Cinta yang hakiki.
Hanya saja, aku masih terlalu dini untuk mengetahui siapakah dia. Jodohku. Jawaban dari setiap doa-doaku. Tuhan, aku menunggunya. Seorang anak Adam yang dengan gagah berani menghadap kepada ayahku untuk meminta izinnya. Mengakui kepadaMu dan juga kedua orangtuaku, bahwa ia mencintaiku karenaMu. 
 
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”.(Q.S An-Nur : 26)

Ya Allah, izinkan aku untuk memperbaiki diriku dahulu. Dan semoga saja diapun sedang memperbaiki dirinya sebelum menjemputku nanti. Kuatkan aku, bimbing aku agar tetap istiqomah di jalanMu. Hanya kepadaMulah aku memohon dan meminta pertolonganMu, Ya Rabb. Engkaulah Sang Maha membolak-balikkan hati. Sungguh, jangan tinggalkan aku walau satu milidetikpun, ya Allah.

~Jazakallah khairan~

Wednesday, February 7, 2018

Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong #4

Akhirnya aku hanya membeli roti dan kopi untuk dapat mengganjal perut. Aku makan roti dan ku minum kopi di kamar hostel yang berisi 9 orang, orang orang tersebut dari berbagai negara berbeda beda yaitu Belanda, Mexico, Jerman, Prancis, Philipina, dan China.

       Malam pun berlalu, pagi harinya aku membeli nasi ayam untuk sarapan. Setelah makan akupun langsung menuju stasiun kereta untuk menuju tempat pembuatan Visa. Jalan menuju tempat pembuatan semuanya berjalan lancar, namun ada kendala disaat ada dokument yang harus dibutuhkan yaitu surat dari bank bahwa aku memiliki saldo di rekeningku. Namun tak disangka ternyata di Hong Kong ada bank BNI disitulah aku merasa sangat lega lalu aku menjumpai cabang BNI di hongkong tersebut, ternyata cabang BNI yang satu ini tidak dapat melakukan pencetakan pada buku tabungan lalu aku diberi arahan oleh pihak bank untuk mengunjungi cabang BNI yang satunya dan untungnya lokasinya tak terlalu jauh meskipun harus naik kereta lagi. Akhirnya surat dari bank mengenai isi saldo rekening ku bisa diprint di cabang BNI tersebut sehingga dokument ku lengkap. Aku langsung bergegas kembali ke kantor pembuatan Visa dan menyerahkan surat tersebut. Kini semua berkas berkasku sudah lengkap dan pembayaran pembuatan visa sebesar 400 dollar Hong Kong sudah beres kini tinggal menunggu esok hari pukul 2 siang paspor beserta visa sudah dapat diambil.
        Setelah pengajuan tersebut aku kembali ke masjid Kowloon. Namun ketika di masjid aku di telfon Bunda Neneng untuk menghadiri acara pengajian yang bertempat di kantor konsulat jendral Republik Indonesia di Hong Kong. 
 
      
       Aku pun ikut menghadiri acara tersebut namun ternyata sampai sana acara pengajian sudah selesai dan memasuki waktunya makan bersama. Di sinilah pemuda seperti aku merasakan kenikmatan yang luar biasa karena ketika itu cuaca di Hong Kong lumayan panas dan kondisiku yang lelah karena mondar mandir mengurus berkas kesana kemari maka kini perut memang sudah mulai lapar. Alhamdulilah ketika aku masuk bunda Neneng langsung mengenalkanku kepada para jamaah pengajian. Rasanya aku malu malu gimana gitu hahahah. Maklumlah isinya para ibu ibu semua hihihhihih. Tak berlalu lama bunda Neneng langsung mempersilahkanku untuk makan sekaligus mengambilkanku berbagai makanan dan disuguhkan di atas meja di hadapanku. Bunda Neneng begitu besar perhatiannya kepadaku padahal beliau baru saja kenal denganku. Di sinilah aku mulai merasa bahwa di Hong Kong aku tak sendiri. Di sini aku benar benar menemukan keluarga baru.

 


       Setelah selesai makan aku bersama bunda Neneng dan mbak Efrianti Salim menuju masjid untuk menunaikan sholat zuhur. Mbak Efrianti Salim adalah warga negara Indonesia yang bekerja di Hong Kong selain bekerja  Mbak Efrianti juga tetap melanjutkan pendidikannya dengan mengikut kuliah di Universitas Terbuka. Setelah sholat zuhur kami langsung jalan jalan menelusuri setiap sudut negara yang terkenal sebagai pusat pembelanjaan ini.



       Hari pun berganti, pagi itu setelah selesai mandi aku langsung bersiap siap untuk membeli nasi ayam karena kondisi perut yang sudah lumayan lapar. Setelah makan aku langsung menuju masjid Kowloon yang letaknya tak terlalu jauh dari tempat aku makan. Kini aku banyak menghabiskan waktu di masjid hingga masuk waktu zuhur. Lalu setelah sholat zuhur aku langsung bergegas ke kantor tempat pembuatan visa dan akhirnya setelah sampai di sana visaku sudah beres dan siap untuk di ambil.



       Setelah semua visaku beres aku diajak jalan jalan lagi oleh bunda Neneng di sinilah aku dapat keluarga baru lagi bisa kenal dengan mbak Asha yang juga tinggal bersama suaminya di Hong Kong.


       Hari pun berganti tak terasa hari itu sudah masuk hari Sabtu yang berarti hari terakhir aku berada di Hong Kong sesuai tanggal pembelian tiket yang ku beli tanggal 18 november 2017 untuk kembali ke Nanjing. Waktu jadwal penerbanganku pukul 20:40 sehingga hari itu aku masih ada kesempatan satu hari untuk bermain di Hong Kong. Pagi itu aku langsung check out dari hostel dan langsung bergegas menelusuri setiap sudut bangunan yang tinggi dan ramai akan pedagang. Namun sebenarnya pada hari itu Bunda Neneng memang telah mengundangku untuk dapat berkunjung ke rumahnya. Oleh karena itu, setelah aku puas berkeliling aku langsung menuju ke rumah Bunda Neneng hingga hari semakin sore dan akhirnya aku harus segera menuju bandara. Pukul 20:40 aku telah terbang dan meninggalkan Hong Kong. Begitu banyak cerita di sana, rasanya tak ingin berpisah dengan mereka, berharap di lain kesempatan kami dapat bertemu lagi. 


SEKIAN 


Penulis Utama    : Miftahun Nurrochman
Peninjau Tulisan : Rizka Anggraini
Tanggal Publish  : 7 February 2018

Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong #3


 Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong
 Halaman 3

       Aku langsung mengganti no handphone ku lalu ku telfon bunda Neneng untuk menjadi penunjuk arah untuk menuju alamat hostel yang telah ku pesan. Setelah berada di luar bandara aku langsung menuju terminal bus untuk menuju ke stasiun kereta. Sesampai di stasiun kereta aku langsung membeli tiket menuju stasiun Tsim Sha Tsui yaitu stasiun yang berada dekat dengan hostelku.

       Pada akhirnya Alhamdulillah semua berjalan lancar hingga sampai ke tempat tujuan yaitu stasiun Tsim Sha Tsui. Setelah turun dari stasiun aku bukanlah mencari hostelku namun yang aku cari adalah masjid Kowloon. Aku langsung menghubungi Bunda Neneng untuk menanyakan keberadaan masjid tersebut. Ternyata masjid Kowloon ini memang tak jauh dari dimana aku turun di stasiun kereta tersebut kemudian aku langsung bergegas menuju ke masjid Kowloon yang telah tampak dari dekat pintu keluar stasiun. Sampai di masjid aku merasakan ketenangan yang begitu dalam. Dari berbagai perjalanan yang pernah aku lalui aku memang selalu mencari masjid sebagi tujuan utama. Seperti ketika ke Beijing dan ke shanghai misalnya , kami selalu mencari masjid sebagai tempat ibadah sekaligus persinggahan untuk mencari ketenangan. 
 

       Setalah selesai sholat aku melanjutkan perjalanan untuk mencari hostel dengan alamat yang telah tertera pada tiket berbentuk selembaran kertas HVS. Akupun mulai menanyakan alamat hostel tersebut kepada orang Turki yang tadinya orang ini menjadi imam sholatku karena kami sama sama ketinggalan sholat berjamaah. Aku langsung menanyakan alamat dengan mengeluarkan selembaran tiket tersebut dan aku tunjukkan kepada orang yang baru aku kenal itu. Ternyata dia tahu tempatnya dan percakapan kami tak sampai disitu, dalam perjalanan menuju hostelku kami mengobrol tentang sejarah dimana aku memang menyukai sejarah tentang Turki Ottoman. Tak terasa hostel yang aku tujupun sudah dekat sebenarnya aku belum ingin masuk ke hostel dikarenakan kondisi yang sangat lapar. Sebetulnya aku ingin membeli makanan halal dulu, namun orang Turki tersebut menyarankan aku untuk meletakkan koperku di hostel terlebih dahulu. Setelah sampai di depan pintu masuk aku sangat terkejut, bagaimana tak terkejut karena untuk masuk ke dalam lift aku harus antri sekitar 15-20 orang dan lift pun begitu lama turunnya dikarenakan gedungnya sangat tinggi dan ada banyak lantai yang setiap lantainya kemungkinan ada orang yang terus bergantian untuk naik maupun turun. Kebayang kan? Dan tak lama kemudian orang Turki tersebut datang mendekatiku yang sedang antri didalam barisan dia datang dan memberiku uang 500 dolar hongkong atau sekitar 850.000, aku sempat menolak karena tak seharusnya dia memberiku uang tanpa ada sebab. Dia memberiku uang hanya dengan alasan karena aku masih pelajar. 

       Setelah memberiku uang dia pamit untuk tidak dapat menemaniku mengantarkan membeli makanan halal dikarenakan ada urusan. Disitu aku merasa ketika kita selalu mengingat Allah kita akan dimudahkan dalam segala urusan. Tak perlu takut untuk berpijak di belahan bumi manapun, jangan khawatir semua bumi, langit dan seisinya ini milik Allah begitupun rezeki semuanya udah diatur dan datang dari arah yang tak disangka sangka. Setelah beberapa lama menunggu akhirnya aku sampai di depan lift lalu aku masuk ke lift dan stop di lantai 3 sesuai lantai kamar hostelku kemudian aku melakukan check in dan dapat beristirahat sejenak. Hostelku memang hostel biasa bukan sebuah hotel mewah karena aku mencari penginapan dengan harga yang murah. Walaupun semua kegiatan ini didanai namun aku tetap harus berhemat. Setelah beristirahat sejenak perutku begitu keroncongan karena merasa sangat lapar. Akhirnya aku memutuskan keluar dari hostel dan menuju toko yang menjual makanan namun ketika masuk ke toko, begitu terkejutnya diriku ketika melihat harga harga makanan yang sangat mahal. Bisa kalian bayangkan nasi ayam yang biasanya di china bisa aku dapatkan dengan harga 11 yuan atau setara 22.000 rupiah namun di Hong Kong harganya 50 dollar Hong Kong atau setara 85.000 rupiah.
 Bentuk uang dollar Hong Kong


Tuesday, February 6, 2018

Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong #2



Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong
Halaman 2   
 

       Sebenarnya pada bulan November tersebut merupakan waktu waktu yang sangat sibuk dikarenakan bertepatan dengan jadwal praktik jurusan di kampus sehingga jadwal kegiatan sangat padat. Disitulah aku harus dapat mengatur waktu untuk mengurus pembuatan Visa ini. Ini merupakan pengalaman pertamaku mengurus visa sendirian, karena selama 2 kali ke luar negeri ke Georgia dan ke Tiongkok saya membuat visa melalui agen sehingga cukup bayar uang dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan namun yang kali ini benar benar berkesan.

                       foto suasana berada di dalam bandara Lukou International Airport. nanjing, China
       Sebelum aku berangkat ke Hong Kong aku memang sudah mencari cari adakah orang indonesia yang tinggal di hong Kong yang dapat mengarahkanku agar aku tak tersesat selama berada di sana. Akhirnya aku mendapatkan kenalan orang Indonesia yang tinggal di Hong Kong nama aslinya Neneng Saribanon Chan kami biasa memanggil beliau Bunda Neneng. Aku kenal Bunda Neneng karena berkat mbak Sri Endang Yuliani yang kini beliau sedang menempuh pendidikan master jurusan social work di kota Wuhan. Bunda Neneng tinggal di Hong Kong bukanlah sebagai tenaga kerja namun Bunda neneng tinggal disana karena beliau menikah dengan orang asli Hong Kong.


       Pukul 17:25 mendaratlah pesawat di bandara Hong Kong International Airport. Kebetulan aku menggunakan maskapai Hong Kong Airlines sehingga penerbangan tanpa transit dari Nanjing menuju Hong Kong dengan durasi penerbangan 2 jam.  Saat itu suasana hati berkecamuk penuh pertanyaan. Saat tiba di imigrasi semua berjalan lancar saja karena pada saat di depan imigrasi hanya ditanya mau ngapain, berapa lama di Hong Kong, dan disuruh menunjukkan alamat booking hostel beserta tiket pesawat. Namun saat menuju keluar bandara tiba tiba di cegat oleh petugas untuk dilakukan pemeriksaan. Disitu saya masih merasa tenang karena saya yakin semua barang yang saya bawa di koper saya adalah barang milik pribadi sehingga tak khawatir ada barang barang yang terlarang. Namun yang menyebalkan adalah pemeriksaan ini memakan waktu lama. Dicek sekujur badan dan semua barang bawaan di koper dibongkar habis. Setelah dilakukan pemeriksaan akhirnya saya lolos dan keluar dari bandara sekitar pukul 19:00. 

       Ketika sudah keluar dari bandara, hati benar benar lega seolah tidak ada lagi sesuatu yang akan membuat hati panik dan ditambah orang orang Hong Kong dapat berbicara bahasa mandarin maka ini akan membuatku mudah untuk berkomunikasi. Namun ternyata tak sampai disitu dan perjalanan panjang sebenarnya baru saja dimulai, karena dalam 3 hari kedepan aku akan hidup di Hong Kong. Tempat yang menurutku masih sangat asing karena ini merupakan pertama kalinya aku ke sana. Ketika akan meninggalkan bandara aku langsung menuju toko yang menjual kartu handphone Hong Kong.

Pengalaman mengurus Visa Taiwan di Hong Kong #1


      Pengalaman mengurus Visa Taiwan di Hong Kong
Halaman 1

       Perkenalkan namaku Miftahun Nurrochman, mahasiswa D3 
 semester 6 di Nanjing Polytechnic Institute Kota Nanjing Provinsi Jingsu, China. Aku juga merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa dari pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Disini aku akan berbagi cerita tentang persiapan saat akan menghadiri acara pemberian penghargaan pada tanggal 29 november 2017 di Taipei, Taiwan. Namun pada tulisan kali ini aku hanya berbagi cerita dengan kalian tentang pengalaman perjalananku mengurus Visa Taiwan di Hong Kong. Untuk cerita ketika menghadiri acara di Taiwan akan kuceritakan pada cerita selanjutnya bukan pada cerita yang ini. Segala kegiatan yang aku ceritakan dalam tulisan ini semuanya dibiayai penuh oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Kabupaten Muara Enim.
 
       Untuk negara yang satu ini yaitu Taiwan memang tidak memberlakukan bebas visa bagi warga negara Indonesia, walaupun bisa juga bebas Visa untuk WNI masuk ke Taiwan namun ada persyaratan khusus tentunya, salah satu persyaratannya adalah jika anda memiliki visa Jepang maka anda bisa berkunjung ke Taiwan tanpa Visa. Mengingat diriku saat ini sedang tinggal di Tiongkok maka butuh visa untuk masuk ke Taiwan. 
 
       Berbeda dengan Hong Kong, untuk warga negara indonesia yang berkunjung ke Hong Kong kita bisa tinggal bebas visa selama 30 hari. Kebetulan untuk membuat visa taiwan ada sedikit keringanan walaupun menurutku cukup merepotkan. Harapan sebenernya aku bisa membuat visa taiwan di Tiongkok namun ternyata hal itu tidak dapat dilakukan. Satu satunya cara aku harus pergi ke Hong Kong tepatnya di Lippo Centre Tower 1, 40th Floor, 89 Queensway, di situlah tempat pembuatan Visa Taiwan. Menurutku ini cukup ringan daripada aku harus balik ke Indonesia hanya untuk membuat Visa.
 
       Ahirnya tanggal yang ditentukan pun tiba yaitu tanggal 15 november 2017 yang bertepatan pada hari Rabu, sesuai jadwal tiket pesawat yang sudah ku booking. Maka Pada hari itu pukul 9 pagi aku mulai bergegas membawa koper ku yang kecil dan ringan. Aku langsung bergegas menuju terminal dimana bus stop yang jaraknya sekitar 700m dari asramaku namun perjalananku begitu santai karena penerbangan pesawat pukul 3 sore dan memang jarak dari kampusku ke bandara lumayan jauh butuh waktu 2.5 jam untuk sampai ditempat. Perjalanan menuju bandara tidak dapat dilakukan dalam sekali tempuh namun harus transit beberapa kali. Kali ini aku menggunakan bus dengan no 521 berwarna merah untuk menuju stasiun kereta MRT (Mass Rapid Transit) yaitu kereta yang menggunakan listrik.


      Selama perjalanan aku sangat menikmati suasana pagi di dalam bus yang sepi penumpang itu. Cuaca saat itu sangat bersahabat, matahari tetap bersinar terang tapi tidak terlalu panas.
Tak lama sekitar 40 menit menikmati suasana nyamannya berada dalam bus akhirnya sampai di stasiun kereta maigaoqiao dan kini aku bergegas siap untuk turun dari bus sembari membawa koper menuju pintu masuk stasiun. Sesampai di dalam stasiun aku langsung membeli tiket kereta tujuan stasiun lukou international airport. Sekitar pukul 11:30 aku sampai di bandara Lukou International Airport. Sampai di bandara lumayan menunggu cukup lama karena keberangkatan pesawat pukul 14:25 sehingga aku hanya menikmati suasana didalam bandara.
 

Monday, February 5, 2018

Sertifikat mengikuti Webinar "Mengenal Lebih Dekat Inisiatif The Belt and Road"

Sertifikat mengikuti  Webinar 
Tema
Mengenal Lebih Dekat Inisiatif The Belt and Road”
  

yang dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Minggu, 28 Januari 2018
Waktu: 19:00 WIB GMT +7 ( 20:00 Waktu Tiongkok GMT +8)
Platform: melalui aplikasi zoom 

Moderator : 
Tirta Anhari, Anggota Dept. Pendidikan PPI Tiongkok 2017/2018.
 
Opening & closing remarks oleh :
Fadlan Muzzaki Koordinator Dept. Pendidikan PPI Tiongkok 2017/2018.


Pembicara: 
* Jona Widagdo Putri, B.A., M.A, Dosen HI Universitas Indonesia.
* Adj. Prof. Santo Darmosumarto, Pd.D. Koordinator Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Beijing.



Friday, February 2, 2018

BELAJAR BAHASA MANDARIN HSK LEVEL 5 "Halaman 2"

Halaman 2


Thursday, January 25, 2018

BELAJAR BAHASA MANDARIN HSK LEVEL 5 "Halaman 1"

 Halaman 1


catatan : karakter china yang ditulis menggunakan font kecil tersbut adalah  
               cara penggunaan kata.

Tuesday, January 16, 2018

BEASISWA DI INSTITUT MAKANAN DAN FARMASI JIANGSU, CHINA.

assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
       Halo adik adik semuanya, bagi kalian yang ingin melanjutkan kuliah di China dengan beasiswa maka ini adalah kabar baik buat adik adik semua yang telah lulus dari SMA/SMK/MAN sederajat.  INSTITUT MAKANAN DAN FARMASI JIANGSU membuka  perekrutan mahasiswa baru dengan gelar D3. Beasiswa mencakup Gratis asrama dan gratis kuliah, untuk tiket pesawat, uang makan dan lain sebagainya menggunakan uang pribadi.
      
       Untuk informasi lebih lengkap bisa di lihat pada brosur dibawah ini jika brosur tidak jelas maka silahkan download pada link di bawah ini. Jika ada pertanyaan silahkan hubungi saya melalui instagram @miftahun_nurrochman.
semoga bermanfaat terimakasih. 

Friday, January 12, 2018

Memasukkan program ke Microcontroller pada sistem operasi ubuntu

       Bagi para pengguna Ubuntu yang masih awal pasti memiliki kendala dalam memprogram sebuah microcontroller. Maka pada PDF ini saya menuliskan tutorial cara memasukkan program ke microcontroller pada sistem operasi ubuntu.

silahkan download PDF dibawah ini semoga bermanfaat



Wednesday, January 10, 2018

"Musim dingin" Nanjing, Jiangsu, China Januari 2018.