Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong
Halaman 2
Sebenarnya
pada bulan November tersebut merupakan
waktu waktu yang sangat sibuk dikarenakan bertepatan dengan jadwal
praktik jurusan di kampus sehingga jadwal kegiatan sangat padat.
Disitulah aku harus dapat mengatur waktu untuk mengurus pembuatan
Visa ini. Ini
merupakan pengalaman pertamaku mengurus
visa sendirian, karena selama 2 kali ke luar negeri ke Georgia dan ke
Tiongkok saya membuat visa melalui agen sehingga cukup bayar uang dan
melengkapi dokumen yang dibutuhkan namun yang kali ini benar benar
berkesan.
foto suasana berada di dalam bandara Lukou International Airport. nanjing, China
foto suasana berada di dalam bandara Lukou International Airport. nanjing, China
Sebelum
aku berangkat ke Hong Kong aku memang sudah mencari cari adakah orang
indonesia yang tinggal di hong Kong yang dapat mengarahkanku agar aku
tak tersesat selama berada di sana.
Akhirnya aku mendapatkan kenalan orang
Indonesia yang tinggal di Hong Kong nama
aslinya Neneng Saribanon Chan kami biasa memanggil beliau Bunda
Neneng. Aku kenal Bunda Neneng karena berkat mbak Sri Endang Yuliani
yang kini beliau sedang menempuh pendidikan master jurusan social
work di kota Wuhan. Bunda Neneng tinggal di Hong Kong bukanlah sebagai tenaga kerja namun
Bunda neneng tinggal disana karena beliau menikah dengan orang
asli Hong Kong.
Pukul
17:25 mendaratlah pesawat di bandara Hong Kong International
Airport. Kebetulan aku menggunakan
maskapai Hong Kong Airlines sehingga penerbangan tanpa transit dari
Nanjing menuju Hong Kong dengan durasi penerbangan 2 jam. Saat itu suasana hati berkecamuk penuh pertanyaan. Saat tiba
di imigrasi semua berjalan lancar saja karena pada saat di depan
imigrasi hanya ditanya mau ngapain, berapa lama di Hong Kong, dan
disuruh menunjukkan alamat booking hostel beserta tiket pesawat.
Namun saat menuju keluar bandara tiba tiba di cegat oleh petugas
untuk dilakukan pemeriksaan. Disitu saya masih merasa tenang karena
saya yakin semua barang yang saya
bawa di koper saya adalah barang milik pribadi sehingga tak
khawatir ada barang barang yang terlarang.
Namun yang menyebalkan adalah pemeriksaan ini memakan waktu lama.
Dicek sekujur badan dan semua barang bawaan di koper dibongkar habis. Setelah dilakukan pemeriksaan
akhirnya saya lolos dan keluar dari bandara
sekitar pukul 19:00.
Ketika sudah keluar dari bandara, hati benar benar lega seolah tidak ada lagi sesuatu yang akan membuat hati panik dan ditambah orang orang Hong Kong dapat berbicara bahasa mandarin maka ini akan membuatku mudah untuk berkomunikasi. Namun ternyata tak sampai disitu dan perjalanan panjang sebenarnya baru saja dimulai, karena dalam 3 hari kedepan aku akan hidup di Hong Kong. Tempat yang menurutku masih sangat asing karena ini merupakan pertama kalinya aku ke sana. Ketika akan meninggalkan bandara aku langsung menuju toko yang menjual kartu handphone Hong Kong.
Ketika sudah keluar dari bandara, hati benar benar lega seolah tidak ada lagi sesuatu yang akan membuat hati panik dan ditambah orang orang Hong Kong dapat berbicara bahasa mandarin maka ini akan membuatku mudah untuk berkomunikasi. Namun ternyata tak sampai disitu dan perjalanan panjang sebenarnya baru saja dimulai, karena dalam 3 hari kedepan aku akan hidup di Hong Kong. Tempat yang menurutku masih sangat asing karena ini merupakan pertama kalinya aku ke sana. Ketika akan meninggalkan bandara aku langsung menuju toko yang menjual kartu handphone Hong Kong.
0 comments:
Post a Comment