السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tuesday, February 6, 2018

Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong #2



Pengalaman membuat Visa Taiwan di Hong Kong
Halaman 2   
 

       Sebenarnya pada bulan November tersebut merupakan waktu waktu yang sangat sibuk dikarenakan bertepatan dengan jadwal praktik jurusan di kampus sehingga jadwal kegiatan sangat padat. Disitulah aku harus dapat mengatur waktu untuk mengurus pembuatan Visa ini. Ini merupakan pengalaman pertamaku mengurus visa sendirian, karena selama 2 kali ke luar negeri ke Georgia dan ke Tiongkok saya membuat visa melalui agen sehingga cukup bayar uang dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan namun yang kali ini benar benar berkesan.

                       foto suasana berada di dalam bandara Lukou International Airport. nanjing, China
       Sebelum aku berangkat ke Hong Kong aku memang sudah mencari cari adakah orang indonesia yang tinggal di hong Kong yang dapat mengarahkanku agar aku tak tersesat selama berada di sana. Akhirnya aku mendapatkan kenalan orang Indonesia yang tinggal di Hong Kong nama aslinya Neneng Saribanon Chan kami biasa memanggil beliau Bunda Neneng. Aku kenal Bunda Neneng karena berkat mbak Sri Endang Yuliani yang kini beliau sedang menempuh pendidikan master jurusan social work di kota Wuhan. Bunda Neneng tinggal di Hong Kong bukanlah sebagai tenaga kerja namun Bunda neneng tinggal disana karena beliau menikah dengan orang asli Hong Kong.


       Pukul 17:25 mendaratlah pesawat di bandara Hong Kong International Airport. Kebetulan aku menggunakan maskapai Hong Kong Airlines sehingga penerbangan tanpa transit dari Nanjing menuju Hong Kong dengan durasi penerbangan 2 jam.  Saat itu suasana hati berkecamuk penuh pertanyaan. Saat tiba di imigrasi semua berjalan lancar saja karena pada saat di depan imigrasi hanya ditanya mau ngapain, berapa lama di Hong Kong, dan disuruh menunjukkan alamat booking hostel beserta tiket pesawat. Namun saat menuju keluar bandara tiba tiba di cegat oleh petugas untuk dilakukan pemeriksaan. Disitu saya masih merasa tenang karena saya yakin semua barang yang saya bawa di koper saya adalah barang milik pribadi sehingga tak khawatir ada barang barang yang terlarang. Namun yang menyebalkan adalah pemeriksaan ini memakan waktu lama. Dicek sekujur badan dan semua barang bawaan di koper dibongkar habis. Setelah dilakukan pemeriksaan akhirnya saya lolos dan keluar dari bandara sekitar pukul 19:00. 

       Ketika sudah keluar dari bandara, hati benar benar lega seolah tidak ada lagi sesuatu yang akan membuat hati panik dan ditambah orang orang Hong Kong dapat berbicara bahasa mandarin maka ini akan membuatku mudah untuk berkomunikasi. Namun ternyata tak sampai disitu dan perjalanan panjang sebenarnya baru saja dimulai, karena dalam 3 hari kedepan aku akan hidup di Hong Kong. Tempat yang menurutku masih sangat asing karena ini merupakan pertama kalinya aku ke sana. Ketika akan meninggalkan bandara aku langsung menuju toko yang menjual kartu handphone Hong Kong.

0 comments:

Post a Comment