Pengalaman mengurus Visa Taiwan di Hong Kong
Halaman 1
Perkenalkan namaku Miftahun Nurrochman, mahasiswa D3
semester
6 di Nanjing Polytechnic Institute Kota Nanjing Provinsi Jingsu,
China. Aku juga merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa dari
pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Disini
aku akan berbagi cerita tentang persiapan saat akan menghadiri acara
pemberian penghargaan pada tanggal 29 november 2017 di Taipei,
Taiwan. Namun pada tulisan kali ini aku hanya berbagi cerita dengan
kalian tentang pengalaman perjalananku mengurus Visa Taiwan di Hong
Kong. Untuk cerita ketika menghadiri acara di Taiwan akan kuceritakan
pada cerita selanjutnya bukan pada cerita
yang ini. Segala kegiatan yang aku ceritakan dalam tulisan ini
semuanya dibiayai penuh oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
Kabupaten Muara Enim.
Untuk
negara yang satu ini yaitu Taiwan memang tidak memberlakukan bebas
visa bagi warga negara Indonesia, walaupun bisa juga bebas Visa untuk
WNI masuk ke Taiwan namun ada persyaratan khusus tentunya, salah satu
persyaratannya adalah jika anda memiliki visa Jepang maka anda bisa berkunjung ke Taiwan tanpa Visa. Mengingat diriku saat ini sedang tinggal di
Tiongkok maka butuh visa untuk masuk ke Taiwan.
Berbeda
dengan Hong Kong, untuk warga negara indonesia yang berkunjung ke Hong Kong kita bisa tinggal bebas visa selama 30
hari. Kebetulan untuk membuat visa taiwan ada sedikit keringanan
walaupun menurutku cukup merepotkan. Harapan
sebenernya aku bisa membuat visa taiwan di Tiongkok namun ternyata
hal itu tidak dapat dilakukan. Satu satunya cara aku harus pergi
ke Hong Kong tepatnya di Lippo
Centre Tower 1, 40th Floor, 89 Queensway,
di situlah
tempat pembuatan Visa Taiwan. Menurutku ini cukup ringan daripada
aku harus balik ke Indonesia hanya untuk membuat Visa.
Ahirnya
tanggal yang ditentukan pun tiba yaitu
tanggal 15 november 2017 yang bertepatan pada hari Rabu,
sesuai jadwal tiket pesawat yang sudah ku booking. Maka Pada hari itu
pukul 9 pagi aku mulai bergegas membawa
koper ku yang kecil dan ringan. Aku langsung bergegas menuju terminal
dimana bus stop yang jaraknya sekitar 700m dari asramaku namun
perjalananku begitu santai karena penerbangan pesawat pukul 3 sore dan memang jarak dari kampusku ke bandara lumayan jauh butuh waktu 2.5 jam untuk sampai ditempat. Perjalanan
menuju bandara tidak dapat dilakukan dalam sekali tempuh namun harus
transit beberapa kali. Kali ini aku menggunakan bus dengan no 521 berwarna
merah untuk menuju stasiun kereta MRT (Mass Rapid Transit) yaitu
kereta yang menggunakan listrik.
Selama
perjalanan aku sangat menikmati suasana pagi di dalam bus yang
sepi penumpang itu. Cuaca saat itu sangat bersahabat,
matahari tetap bersinar terang tapi tidak terlalu panas.
Tak lama sekitar 40 menit menikmati suasana nyamannya berada dalam bus akhirnya sampai di stasiun kereta maigaoqiao dan kini aku bergegas siap untuk turun dari bus sembari membawa koper menuju pintu masuk stasiun. Sesampai di dalam stasiun aku langsung membeli tiket kereta tujuan stasiun lukou international airport. Sekitar pukul 11:30 aku sampai di bandara Lukou International Airport. Sampai di bandara lumayan menunggu cukup lama karena keberangkatan pesawat pukul 14:25 sehingga aku hanya menikmati suasana didalam bandara.
Tak lama sekitar 40 menit menikmati suasana nyamannya berada dalam bus akhirnya sampai di stasiun kereta maigaoqiao dan kini aku bergegas siap untuk turun dari bus sembari membawa koper menuju pintu masuk stasiun. Sesampai di dalam stasiun aku langsung membeli tiket kereta tujuan stasiun lukou international airport. Sekitar pukul 11:30 aku sampai di bandara Lukou International Airport. Sampai di bandara lumayan menunggu cukup lama karena keberangkatan pesawat pukul 14:25 sehingga aku hanya menikmati suasana didalam bandara.
0 comments:
Post a Comment